Rabu, 15 Desember 2010

Ekstrakurikuler Rohis


Disusun Oleh : Eka Yanuarti
1.      Pengertian Ekstrakurikuler Rohis
Ekstrakurikuler berasal dari katra ekstra dan kurikuler. Ekstra artinya  keadaan di luar yang resmi. Kurikuler mempunyai kaitan erat dengan kata kurikulum, yakni kurikulum yang berasal dari bahasa Yunani, currir artinya pelari, currere artinya tempat pacuan[1].
Sedangkan menurut etimilogis kurikulum adalah seperangkat mata pelajaran yang diajarkan kepada lembaga pendidikan[2].
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar[3].
Sedangkan menurut Saylor kurikulum adalah keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi proses belajar mengajar baik langsung di kelas tempat bermain, atau di luar sekolah[4].
Sementara Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar[5].
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah[6].
Ekstrakurikuler Merupakan kegiatan yang diselengarakan di luar jam pembelajaran dalam upaya mempercepat pencapaian tujuan pendididkan dengan menekan pada aspek atau usaha pembinaan manusia sebagai upaya pemantapan pembentukan kepribadian siswa[7].
Kemudian Rohis adalah unsur yang berkenaan dengan kerohanian yang ada pada jasad manusia yaitu ( Roh )[8]. Rohis berasal dari kata "Rohani" dan "Islam", yang berarti sebuah lembaga untuk memperkuat keislaman. Rohis biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler (ekskul)[9].
Ekstrakurikuler Rohis adalah kependekan dari rohani Islam yang berbentuk organisasi yang terdapat dalam sekolah dimana muatannya tentang agama merupakan pelajaran tambahan untuk menambah pengetahuan agama Islam di luar jam pelajaran[10].
Jadi ekstrakurikuler Rohis adalah suatu aktivitas yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah dalam bidang rohani Islam untuk meningkatkan keyakinan, keimanan, penghayatan dan pengamalan siswa tentang pengetahuan agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
2.      Tujuan Ekstrakurikuler Rohis
Tujuan merupakan akhir dari suatu usaha. Dalam tujuan terkandung cita-cita, kehendak, dan kesengajaan serta berkonsekuensi menyusun daya upaya untuk mencapainya.
Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan menumbuhkembangkan pribadi peserta didik yang sehat jasmani dan rohani, bertakwa kepada Tuhan YME, memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya, serta menanamkan sikap sebagai warga negara yang baik dan bertanggung-jawab melalui berbagai kegiatan positif di bawah tanggung jawab sekolah[11].
Menurut Randy tujuan ekstrakurikuler adalah:
  1. Untuk memperdalam dan memperluas wawasan siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran yang disesuaikan dengan program kurikulum yang ada.
  2. Untuk melengkapi usaha pembinaan, pematapan dan pembentukan nilai - nilai kepribadian siswa.
  3. Wadah untuk mengembangkan minat, bakat dan keterampilan siswa[12].
Tujuan ekstrakurikuler  Rohis di SMA Negeri 9 Palembang menurut Amnin Komba selaku Pembina Rohis di SMA Negeri 9 Palembang adalah:
  1. Untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt.
  2. Memberikan pemahaman lebih tentang wawasan keislaman.
  3. Meningkatkan ukhuwah Islamiyah antara siswa SMA Negeri 9 Palembang.
  4. Melatih siswa untuk berorganisasi khususnya dalam Islam[13].
Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ekstrakurikuler Rohis adalah agar siswa dapat lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan, mendorong pembinaan sikap dan nilai – nilai dalam rangka penerapan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari khususnya dalam pelajaran pendidikan agama Islam, serta siswa dapat memahami dan menghayati dan untuk selanjutnya diamalkan dan menjadi pedoman hidupnya sehari – hari. Sehingga  siswa menjadi manusia yang memiliki budi pekerti luhur, berakhlak kharimah serta selalu beriman kepada Allah semata.
3.       Jenis - Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler Rohis
Adapun kegiatan ekstrakurikuler Rohis yang dilakukan di SMA Negeri 9 Palembang secara garis besarnya terbagi dua yaitu:
  1. Kegiatan yang Bersifat Rutinitas
1.      Shalat Zuhur berjamaah setelah pulang sekolah
2.      Kegiatan Majlis Taklim (yang dilaksanakan pada tiap hari Rabu dan Jum’at setelah pulang sekolah), dalam kegiatan ini berisi:
·         Ceramah agama Islam. Seperti tentang taharah, shalat, dan akhlakul kharimah yang diisi oleh kakak-kakak alumni SMA Negeri 9 Palembang
·         Belajar mengaji / tadarus Al-Qur’an. Seperti ilmu tajwid dan mengaji dengan irama, biasanya mendatangkan guru dari luar.
·         Belajar tahlil, yasin, dan doa-doa. Yang diajarkan oleh guru  pembina Rohis itu sendiri.
  1. Kegiatan yang Bersifat Insidental
1.      Peringatan hari besar Islam
·         Isro’ Mi’raj
·         Maulid Nabi
·         Peringatan Tahun Baru Hijriyah ( Satu Muharam )
·         Nuzul Qur’an
2.      Pesantren Ramadhan. diisi oleh guru-guru SMA Negeri 9 itu sendiri dan penceramah dari luar. Meliputi kegiatan ceramah, tadarus, dan lomba-lomba seperti puisi Islami, MTQ, cepat tepat dan lain sebagainya. di mana setiap angkatan kelas dilaksanakan selama dua hari. 
3.      Membentuk Badan Amil Zakat. Panitia inti di sini adalah anggota Rohis dibantu oleh perangkat masing-masing kelas dan melibatkan semua wali kelas, untuk mengetahui siswa-siswa yang berhak menerima zakat. Penyerahan zakat terutama dilakukan di dalam sekolah, lalu kelingkungan sekitar sekolah, panti asuhan dan kerabat dari siswa-siswi yang tidak mampu[14].
Kegiatan ekstrakurikuler Rohis ini biasanya di bawah kepengurusan OSIS (Organisasi Intra Sekolah) yang dibimbing dan diawasi oleh Kepala Sekolah, guru agama, guru BK atau yang terkait lainnya. Kepengurusan anggota OSIS tersebut adalah siswa – siswi pada sekolah yang bersangkutan. Kegiatan Rohis (Rohani Islam) adalah salah satu dari kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 9 Palembang.


[1] Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2000), hal. 1-2.
[2] Ibid, hal. 479.
[3] Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,  (Bandung: PT Bumi Aksara, 2005), hal. 18.
[4] H. Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum,  (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hal. 6.

[5]  Wikipedia Bahasa Indonesia, 2008, Ekstrakurikuler, (Online) Available: http: www.wikipedia.com., diakses tanggal  07-12-08.
[6] Basuki Gunarto, 2008, Pembentukan Pribadi Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler, (Online) Available: http: www.Radarsemarang.com., diakses tanggal 07-12-08.
[7]  Randy, 2008, Ekstrakurikuler, (Online) Available: http: www.Randypunyaini.com., diakses tanggal  07-12-08.
[8] Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai pustaka, 1992), hal. 845.
[9] Wikipedia Bahasa Indonesia, 2008, Rohis, (Online) Available: http: www.wikipedia.com., diakses tanggal  07-12-08.
[10]  Amnin Komba, Guru Pembina Rohis, Hasil Wawancara, Palembang, 15 Desember 2008.
[11] SMK BPS &K 1 Jakarta, Ekstrakurikuler,  2008, (Online) Available: http: //www.smkbpsk1-jkt.com., diakses tanggal  07-12-08.
[12]  http: www.Randypunyaini.com., diakses tanggal  07-12-08.
[13] Amnin Komba, Hasil Wawancara, Palembang, 15 Desember 2008. 
[14]  Amnin Komba, Hasil Wawancara, Palembang, 15 Desember 2008.

1 komentar: