Ditulis Oleh : Eka Yanuarti
A. Pendahuluan
Bagi setiap
institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu merupakan tugas yang
paling penting. Walaupun demikian, ada sebagian orang yang menganggap mutu
sebagai sebuah konsep yang penuh teka-teki. Mutu dianggap sebagai suatu hal
yang membingungkan dan sulit untuk diukur. Mutu dalam pandangan seseorang
terkadang bertentangan dengan mutu pendapat orang lain, sehingga tidak aneh
jika ada dua pakar yang tidak memiliki kesimpulan yang sama tentang bagaimana menciptakan
institusi yang baik.
Kita memang
bisa mengetahui ketika kita mengalaminya, tapi kita tetap merasa kesulitan
ketika kita mencoba mendeskripsikan dan menjelaskannya. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita akan melakukan apa saja untuk bisa mendapatkan mutu, terutama
jika mutu tersebut sudah menjadi kebiasaan kita. Namun ironisnya, kita hanya
bisa menyadari keberadaan mutu tersebut saat mutu tersebut hilang. Satu hal
yang bisa kita yakini adalah mutu merupakan suatu hal yang membedakan antara
yang baik dan yang sebaliknya. Bertolak dari pernyataan tesebut, mutu dalam
pendidikan akhirnya merupakan hal yang membedakan antara kesuksesan dan
kegagalan. Sehingga, mutu jelas sekali merupakan masalah pokok yang akan
menjamin perkembangan institusi pendidikan dalam meraih status ditengah
persaingan dunia pendidikan yang kian keras.
Salah satu
kunci agar sukses dapat bersaing dipasar global adalah kemampuan untuk memenuhi
atau melampaui standar-standar yang berlaku. Apabila kualitas ditentukan oleh
pelanggan, maka standar-standar kualitas sama dengan harapan pelanggan. Untuk
menjamin adanya keragaman dalam kualitas maka perlu dibentuk standar-standar
yang sama pula. Dengan cara ini maka apa yang dianggap sebagai produk
berkualitas disuatu negara juga akan dapat diterima dinegara lainnya.
Di dunia global banyak sekali terdapat berbagai macam standar untuk menetapkan bahwa suatu produk itu dinyatakan “layak”, baik itu produk barang maupun produk jasa. Salah satu standar yang saat ini menjadi tolak ukur “layak-tidaknya” nya suatu produk adalah apa yang dinamakan dengan standar internasional ISO 9000 dan standar mutu Inggris BS 5750 (http: www.denovoidea.com). Untuk lebih jelasnya maka dalam makalah sederhana ini akan dibahas apa itu BS 5750 dan ISO 9000, serta bagaimana aplikasi BS 5750 dan ISO 9000 dalam dunia pendidikan ?
Di dunia global banyak sekali terdapat berbagai macam standar untuk menetapkan bahwa suatu produk itu dinyatakan “layak”, baik itu produk barang maupun produk jasa. Salah satu standar yang saat ini menjadi tolak ukur “layak-tidaknya” nya suatu produk adalah apa yang dinamakan dengan standar internasional ISO 9000 dan standar mutu Inggris BS 5750 (http: www.denovoidea.com). Untuk lebih jelasnya maka dalam makalah sederhana ini akan dibahas apa itu BS 5750 dan ISO 9000, serta bagaimana aplikasi BS 5750 dan ISO 9000 dalam dunia pendidikan ?
B.
Pembahasan
1. BS
5750
Standar
mutu Inggris BS 5750 dipublikasikan pertama kali pada tahun 1979 dengan nama
Quality System. Pada mulanya ia adalah sistem yang diterapkan Menteri
Pertahanan dan NATO, yang dikenal sebagai AQAP, Allied Quality Assurance Procedures (Prosedur Jaminan Mutu Sekutu),
yang menjadi kebutuhan organisasi ini dalam posisi mereka sebagai agen-agen
belanja mereka. BS 5750 terbagi dalam empat bagian. Bagian pertama dapat
diaplikasikan pada organisasi yang pengembangan produk atau proses sebagai
bahan penting dari bisnis mereka. Sebuah contoh organisasi yang mencari
akreditasi. Bagian pertama ini adalah Dewan Pendidikan Teknologi dan Bisnis,
yang mana bisnis merekamencakup desain kualifikasi.
Bagian
kedua diaplikasikan pada mayoritas organisasi dan BSI (British Standards Institution) memandang bahwa bagian ini dapat
diaplikasikan pada institusi-institusi pendidikan. Bagian ini juga diterapkan
pada organisasi yang bergerak di bidang produksi atau instalisasi. Bagi
organisasi yang melakukan inpeksi atau tes produk. Bagian ketiga merupakan
bagian yang dibutuhkan. Bagian 4 dari standar tersebut mengarahkan pada tiga
bagian sebelumnya. Bagian I BS 5750 identik untuk ISO 9001, Bagian 2 untuk ISO 9002, dan seterusnya
(Edward Sallis,2007:121-122).
Secara
singkat menurut penulis BS 5750 merupakan standar nasional yang berlaku di Inggris untuk menyamakan kualitas yang
dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di sana.
Selama perang dunia ke-2, terdapat banyak sekali persoalan mutu dalam
industri teknologi tinggi di Inggris, seperti amunisi yang meledak saat masih
di pabrik pembuatnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan mensyaratkan pabrik
untuk mendokumentasikan prosedur serta menunjukannya dengan bukti-bukti
terdokumentasi untuk membuktikan bahwa prosedur tersebut telah dilakukan sesuai
dengan yang dituliskan. Nama standar itu dikenal dengan kode BS 5750, dan
diakui sebagai standar manajemen sebab ia tidak menyatakan apa yang dibuat,
tapi bagaimana mengelola proses pembuatannya. Pada tahun 1987, pemerintah
Inggris meyakinkan ISO untuk mengadopsi BS 5750 sebagai standar internasional,
dan kemudian BS 5750 menjadi ISO 9000 (http:www.kasmancepu.com)
2. ISO
9000
a) Makna
dan Tujuan ISO 9000
ISO 9000 adalah salah satu standar yang dihasilkan di Jenewa, Swiss, pada tanggal 23 Februari 1947 oleh Organization for
Standarization. ISO diambil
dalam bahasa Yunani, ISO = equal = setara = sama (http:www.ksupointer.com). ISO merupakan
kepanjangan dari International Standar
Organization yakni sekumpulan standar sistem kualitas universal yang
memberikan rangka yang sama bagi jaminan kualitas yang dapat dipergunakan
diseluruh dunia. (Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, 2002).
Sementra menurut
Nasution (2001:218) seri ISO 9000 adalah suatu sistem terpadu untuk
mengoptimalkan efektifitas mutu suatu perusahaan, dengan menciptakan sebuah
kerangka kerja untuk peningkatan yang berkesinambungan.
Sampai tahun 1996, telah ada beberapa seri ISO
9000 antara lain sebagai berikut (Gaspersz,1997:288): ISO 9000-1, ISO 9000-2,
ISO 9000-3, ISO 9000-4, ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003, ISO 9004-1, ISO 9004-2, ISO
9004-3, ISO 9004-4, ISO 9004-5, ISO 9004-6, ISO 9004-7. Selain itu ada juga ISO
seri 14000 adalah standar sistem manajemen lingkungan hidup untuk menjaga
kelestarian lingkungan hidup akibat dari suatu kegiatan perusahaan.
Masalah-masalah yang terjadi biasanya tentang bagaimana pengelolaan limbah
cair, kebisingan, bau yang tak sedap, dll.(Rathery,1996:45).
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2002) menyatakan bahwa tujuan utama
dari ISO 9000 adalah:
a.
Organisasi harus mencapai dan
mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan, sehingga secara
berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pengguna (costumer).
b.
Organisasi harus memberikan
keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa kualitas yang dimaksudkan itu
telah dicapai dan dapat dipertahankan.
c.
Organisasi harus memberikan
keyakinan kepada pihak costumer bahwa kualitas yang dimaksudkan itu telah atau
akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.
ISO
9000 bukan merupakan suatu standar produk, karena ISO 9000 tidak memuat suatu
persyaratan spesifik yang harus dipenuhi oleh produk (barang/jasa). ISO 9000
merupakan standar sistem manajemen kualitas internasional, karena ISO 9000
memuat persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem manajemen dalam
menghasilkan suatu produk (barang/jasa). Karena ISO 9000 bukan merupakan
standar produk, maka apabila suatu perusahaan memperoleh pengakuan berupa
sertifikasi ISO 9000 boleh dicantumkan pada papan nama perusahaan, kepala surat
perusahaan dan lain-lain, asalkan bukan pada produk yang dibuat perusahaan itu
(Nasution,2001:219).
Secara
lebih singkat menurut penulis ISO 9000 merupakan standar internasional untuk
sistem manajemen kualitas. ISO 9000 bermaksud menyamakan sistem kualitas yang
berlaku secara internasional diantara perusahaan-perusahaan dalam menghasilkan
produk baik barang maupun jasa, dalam hal ini lembaga pendidikan juga dapat
menerapkan ISO 9000 dan BS 5750, karna lembaga pendidikan menawarkan produk dalam hal jasa.
b) Dokumentasi
Sistem Kualitas ISO 9000
Pada
dasarnya, sistem kualitas ISO 9000 membutuhkan empat jenis dokumen untuk
memenuhi persyaratan registrasi. Jenis-jenis
dokumen itu disebut sebagai dokumen-dokumen tingkat I,II,III dan IV
(Dale,1994:334) :
1)
Manual
kualitas (dokumen tingkat I), disebut juga sebagai dokumenstrategis yang berisi
persyaratan-persyaratan kebijakan kualitas yang dikeluarkan oleh manajemen.
Secara umum, manajemen menetapkan arah dan tujuan perusahaan untuk mencapai
sasaran yang spesifik.
2)
Prosedur-prosedur
(dokumen tingkat II), disebut juga sebagai dokumen taktis yang berisi
prosedur-prosedur tertulis untuk mencapai kebijakan kualitas yang telah
dinyatakan dalam dokumen tingkat I.
3)
Instruksi-instruksi
(dokumen tingkat III), disebut juga sebagai dokumen operasional, berisi
instruksi-instruksi tertulis yang dikeluarkan sebagai bahan dari implementasi
prosedur-prosedur yang ada dalam dokumen tingkat II.
4)
Formulir-formulir
(dokumen tingkat IV), disebut juga sebagai dokumen data base, berisi catatan-catatan kualitas (Quality records)
Beberapa
langkah perencanaan dan pembuatan dokumen untuk registrasi ISO 9000 dapat
diikuti sebagai berikut (Nasution,2001:229) :
1)
Pelajari
elemen-elemen standar dari sistem kualitas ISO 9000 (apakah ISO 9001, ISO 9002,
atau ISO 9003) untuk memulai membuat dokumen tingkat I.
2)
Memperoleh
pendapat atau opini dari sumber-sumber lain yang berkompeten.
3)
Menulis
dokumen tingkat I. berkaitan dengan sistem kualitas ISO 9000, dokumen tingkat I
merupakan pernyataan kebijakan kualitas untuk setiap elemen dalam salah satu
seri ISO 9001, ISO 9002, atau ISO 9003, yang dipilih untuk aplikasi. Dokumen
tingkat I ini sering disebut manual kualitas (Quality manual).
4)
Menulis
dokumen tingkat II. Dokumen tingkat II adalah prosedur-prosedur yang berkaitan
dengan setiap elemen standar dari sistem kualitas ISO 9001, ISO 9002, atau ISO
9003, yang dipilih untuk aplikasi.
5)
Implementasi
dokumen tingkat II untuk membangkitkan dokumen tingkat III. Setelah menulis
dokumen tingkat I dan II, anda dapat menerapkan prosedur-prosedur baru dengan
mengeluarkan instruksi-instruksi kerja spesifikasi kepala personil spesifik.
Instruksi-instruksi kerja merupakan
dokumen tingkat III.
6)
Membuat
formulir-formulir yang sesuai untuk dipergunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Formulir-formulir itu merupakan data base
catatan kualitas yang disebut juga sebagi dokumen tingkat IV.
c) Manfaat
Memperoleh Sertifikasi ISO 9000
Langkah-langkah
untuk memperoleh sertifikasi ISO 9000 adalah sebagai berikut
(Nasution,2001:230) :
1)
Memperoleh
komitmen dari manajemen puncak. Tanpa komitmen manajemen, registrasi sangat
tidak mungkin.
2)
Membentuk
komite pengarah atau koordinator ISO.
3)
Mempelajari
standar-standar dan menilai kebutuhan-kebutuhan ISO 9000.
4)
Melakukan
penelitian terhadap semua staf perusahaan.
5)
Memulai tinjau
ulang manajemen.
6)
Identififkasi
kebijakan kualitas.
7)
Implementasi
sistem manajemen kualitas ISO 9000.
8)
Memulai
audit sistem perusahaan.
9)
Memilih
registrar.
10) Registrasi.
Dibawah
sistem kualitas ISO 9000, tim dan manajemen puncak dalam suatu perusahaan harus
sangat serius terhadap aplikasi sistem manajemen kualitas pada perusahaan. Tim
penilai dari luar akan masuk keperusahaan dan melihat secara langsung sistem
kualitas yang ada. Mereka akan melihat dan mempelajari dokumentasi pada setiap
departemen. Mereka akan menilai dan menguji praktek-praktek manajemen yang
berkaitan dengan sistem kualitas ISO 9000. Mereka akan menanyakan hal-hal yang
telah dikembangkan oleh manajemen diperusahaan, metode-metode untuk memenuhi
harapan pelanggan. Makin serius manajemen perusahaan menerapkan prinsi-prinsip
ISO 9000, makin mudah untuk memperoleh sertifikasi ISO 9000 (Nasution,2001:220).
Apabila
suatu perusahaan telah memperoleh
sertifikasi ISO 9000 akan diperoleh beberapa manfaat (Nasution,2001:232),
sebagai berikut :
1)
Meningkatkan
kepercayaan dan kepuasaan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi
dan sistematis.
2)
Meningkatkan
citra dan daya saing dalam memasuki pasar global, di mana perusahaan yang telah
bersertifikasi ISO 9000 dapat mengiklankannya melalui media massa.
3)
Audit
sistem kualitas perusahaan yang telah memperoleh sertifikasi ISO 9000 dilakukan
secara periodik sehingga pelanggan tidak perlu melakukan audit kualitas. Hal
ini akan menghemat biaya dan mengurangi duplikasi kualitas oleh pelanggan.
4)
Perusahaan
yang telah memperoleh sertifikasi ISO 9000, secara otomatis terdaftar pada
lembaga registrasi. Apabila ada pelanggan potensial ingin mencari pemasok
bersertifikasi ISO 9000, mereka hanya menghubungi lembaga registrasi. Ini
terbuka pasar baru bagi perusahaan.
5)
Meningkatkan
kualitas dan produktivitas produk melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih
baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan
pemborosan karena operasi internal
menjadi lebih baik.
6)
Meningkatkan
kesadaran kualitas dalam perusahaan.
7)
Memberikan
pelatihan secara sistematis kepada seluruh karyawan melaui prosedur dan
intruksi yang terdefinisi secara baik.
8)
Terjadi
perubahan positif mengenai budaya kualitas perusahaan karena terdorong untuk
mempertahankan sertifikasi ISO 9000 yang hanya berlaku selama tiga tahun.
Manfaat
penerapan ISO 9000 pada perusahaan menurut penulis digolongkan menjadi 2,
yaitu: Manfaat eksternal adalah membuat perusahaan lebih kompetitiif,
peningkatan kesempatan untuk mengikuti tender yang mempersyartakan ISO 9000,
peningkatan hubungan dengan pelanggan dan supplier, perbaikan dalam penanganan
keluhan dan peningkatan pelanggan. Manfat internal adalah peningkatan kinerja
perusahaan, perbaikan dokumentasi dan administrasi, perbaikan moral dari staf, perbaikan
dalam konsistensi jaminan mutu dan mencadiacuan dalam peningkatan mutu kedepan.
3. Penerapan
BS 5750 dan ISO 9000 dalam Pendidikan
Standar mutu Inggris BS 5750 dan
standar internasional ISO 9000, baru-baru ini mendapatkan perhatian serius dari
dunia pendidikan. Dua standar tersebut mendapatkan perhatian serius terutama
dari Amerika dan Eropa. Sekitar 17.000 perusahaan di Inggris sudah terdaftar
pada standar BS 5750. Hal ini tidak mengejutkan mengingat bahwa para ahli
pendidikan disana memiliki kesadaran untuk menerapkan standar tersebut ke dalam
institusi mereka. Pertumbuhan gerakan kerjasama pendidikan dan bisnis (Education Bussines Partnership) telah
berhasil merangsang keterkaitan dan perhatian mayarakat terhadap berbagai
metodologi bisnis, termasuk BS 5750.
Keterkaitan
pendidikan terhadap BS 5750, bisa dibilang merupakan hal yang baru. Meskipun
harus diakui, bahwa baik British
Standards Institution (BSI) maupun Internasional
Standards Organization (ISO) belum menunjukkan keterkaitan terhadap dunia
pendidikan sebelum tahun 1989. Mayoritas perusahaan yang terdaftar pada standar
BS 5750 adalah perusahaan yang bergerak di bidang produk, namun hal itu
kemudian terus merambah ke dalam industri jasa dan praktek-praktek
professional, seperti badan-badan amal, arsitek, dan konsultan manajemen.
Walaupun demikian, belum ada praktek pendidikan yang memberi jawaban terhadap
kesesuaian BS 5750/ISO 9000 dalam pendidikan. Memang hanya sejumlah kecil
perguruan tinggi dan organisasi pelatihan swasta yang berhasil memperoleh
status perusahaan, meskipun demikian, saat ini minat dan keterkaitan terhadap
standar tersebut betul-betul telah menyebar dalam pendidikan tinggi dan
sekolah-sekolah (Edward Sallis,2007:119).
Apabila
sistem mutu disesuaikan dengan BS 5750 /ISO 9000, maka seluruh aktivitas
produksi barang atau lainnya memerlukan prosedur yang terdokumentasikan.
Sebagai contoh, pendidikan memrlukan pendokumentasian setiap aktivitas
menyangkut penyampaian programnya, termasuk seleksi, wawancara, induksi
disiplin, penilaian, catatan prestasi, nasehat dan bimbingan, dan seterusnya.
BS 5750/ISO 9000 menetapkan sebuah disiplin bagi mereka yang siap
menggunakannya. Melaksanakan sistem membutuhkan investasi sumber daya dan waktu
para staf. Setiap orang dalam institusi perlu memahami implikasi sistem
tersebut dan menjalankan prosedur yang telah ditetapkan (Edward Sallis,2007:124).
Persyaratan Sertifikasi ISO 9000
Dalam Pendidikan Edward Sallis dalam bukunya Total Quality Management in Education atau
Manajemen Mutu Pendidikan (2007:129-130) menyatakan bahwa ada beberapa syarat sebuah organisasi/institusi
pendidikan agar bisa mendapatkan sertifikasi ISO 9000, yaitu:
a) Komitmen Manajemen terhadap Mutu.
b) Sistem Mutu.
c) Kontrak dengan Pelanggan Internal & Eksternal (Hak Pelajar dan Hal
Pelanggan Eksternal, seperti orang tua).
d) Kontrol Dokumen.
e) Kebijakan Seleksi & Ujian Masuk.
f) Layanan Pendukung Pelajar, yang mencakup Kesejahteraan, Konseling dan
Pengarahan Tutorial.
g) Catatan Kemajuan Pelajar.
h) Pengembangan, Desain dan Penyampaian Kurikulum~Strategi-strategi
Pengajaran dan Pembelajaran.
i)
Penilaian Tes.
j)
Konsistensi Metode Penelitian.
k) Prosedur dan Catatan Penilaian yang mencakup Catatan Prestasi.
l)
Metode dan Prosedur Diagnostik
untuk Mengidentifikasikan Kegagalan dan Kesalahan.
m) Tindakan Perbaikan terhadap Kegagalan Pelajar, Sistem untuk Menghadapi
Komplain dan Tuntutan.
n) Fasilitas & Lingkungan Fisik, Bentuk Tawaran Lain, seperti
Fasilitas Olah Raga, Kelompok-kelompok dan Perkumpulan Ekstra Kurikuler,
Persatuan Pelajar, Fasilitas Pembelajaran, dan lain-lain.
o) Catatan Mutu.
p) Prosedur-prosedur Pengesahan & Audit Mutu Internal.
q) Pelatihan dan Pengembangan Staf, mencakup Prosedur-prosedur untuk
Menilai Kebutuhan-kebutuhan Pelatihan dan Evaluasi Efektifita pelatihan.
r) Metode-metode Review, Monitoring dan Evaluasi.
Adanya
BS 5750 dan ISO 9000 dalam dunia pendidikan lembaga pendidikan yang telah
memiliki sertifikasi BS 5750 dan ISO 9000 akan mengupayakan disiplin untuk
menspesifikasikan dan mendokumentasikan sistem mutu mereka dengan mendapatkan
akreditasi dari pihak ketiga. Sertifikasi pihak ketiga menyebabkan organisasi
bekerja dengan menggunakan standar nasional, dengan pemeriksaan dan penilaian
yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memenuhi syarat.
Menurut
penulis manfaat yang didapatkan oleh suatu organisasi/institusi
(baik itu lembaga pendidikan) yang telah memperoleh sertifikasi BS 5750 atau pun ISO 9000
adalah diperolehnya suatu akses yang lebih besar untuk memasuki pasar luar
negeri (terutama mensyaratkan dipenuhinya ISO 9000 atau BS 5750).
Dalam
dunia pendidikan setidaknya membawa manfaat bagi lulusannya untuk lebih mudah
mengembangkan karir di dunia internasional. Menambah rasa percaya diri
dalam melamar pekerjaan dan memasuki dunia kerja. Kompetensi personal semakin
diperhitungkan oleh perusahaan di mana mereka akan bekerja.
C. Kesimpulan
Secara singkat menurut penulis BS
5750 merupakan standar nasional yang berlaku di
Inggris untuk menyamakan kualitas yang dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan di sana.
ISO 9000 merupakan standar
internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9000 bermaksud menyamakan
sistem kualitas yang berlaku secara internasional diantara
perusahaan-perusahaan dalam menghasilkan produk baik barang maupun jasa, dalam
hal ini lembaga pendidikan juga dapat menerapkan ISO 9000 dan BS 5750, karna
lembaga pendidikan menawarkan produk
dalam hal jasa.
Manfaat penerapan ISO 9000 pada perusahaan menurut penulis digolongkan
menjadi 2, yaitu: Manfaat eksternal adalah membuat perusahaan lebih
kompetitiif, peningkatan kesempatan untuk mengikuti tender yang mempersyartakan
ISO 9000, peningkatan hubungan dengan pelanggan dan supplier, perbaikan dalam
penanganan keluhan dan peningkatan pelanggan. Manfat internal adalah
peningkatan kinerja perusahaan, perbaikan dokumentasi dan administrasi,
perbaikan moral dari staf, perbaikan dalam konsistensi jaminan mutu dan
mencadiacuan dalam peningkatan mutu kedepan.
Dalam dunia pendidikan setidaknya membawa manfaat bagi lulusannya untuk
lebih mudah mengembangkan karir di dunia internasional. Menambah rasa percaya
diri dalam melamar pekerjaan dan memasuki dunia kerja. Kompetensi personal
semakin diperhitungkan oleh perusahaan di mana mereka akan bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Dale,G.B. 1994. Managing Quality. New York: Prentice Hall Internasional.
Gaspersz, V. 1997. Manajemen Kualitas. Jakarta : PT. Gramedia
Nasution. 2001. Manajemen MutuTerpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rathery, Brian. 1996. ISO 14000. Jakarta : PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Sallis,
E. 2007. Total Quality Management In
Education. Manajemen Mutu Pendidikan. Alih Bahasa Oleh Dr. Ahmad Ali
Riyadi, Fahrurrozi, M.Ag. Jogjakarta: IRCiSoD
Tjiptono,
F & Diana, A. 2002. Total Quality
Management. Edisi Revisi. Jogjakarta: Penerbit Andi
http:www.kasmancepu.com.
http:www.ksupointer.com.
http: www.denovoidea.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar